18 Maret 2025

Sejarah Desa

            Asal mula nama Desa Buluharjo berawal dari penggabungan 2 (dua) kata yaitu Bulu yang berarti “Pohon Bulu” dan Harjo (bahasa kawi yang artinya “besar”), sehingga Buluharjo berarti “Pohon Bulu Yang Besar”.  Pohon Bulu memang banyak tumbuh di wilayah Buluharjo (Dusun Dele, Maron, Banyuputih, Pait dan Widoro). Pohon Bulu terkenal sebagai pohon yang dapat tumbuh besar dan rindang. Sesuai asal namanya berharap Desa Buluharjo bisa menjadi desa yang besar dan dapat mengayomi (rindang) masyarakat.             Desa Buluharjo awalnya merupakan penggabungan dari 2 (dua) desa yaitu Desa  Banyuputih dan Desa Kriyan. Pada Tahun 1900 Desa Banyuputih dipimpin oleh Lurah Todikromo memiliki 2 (dua) wilayah yaitu Dusun Dele dan Dusun Banyuputih Sedangkan Desa Kriyan  yang dipimpin oleh Lurah Kartodikromo memiliki 2 wilayah yaitu  Dusun Widoro dan Dusun Pait. Hingga pada tahun 1924 Desa Banyuputih dan Desa Kriyan bergabung menjadi Desa Buluharjo. Saat ini Desa Buluharjo memiliki wilayah 5 Dusun yaitu : Dusun Dele, Banyuputih, Maron, Pait dan Widoro, Istilah desa berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “desi” yang artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Desa dapat diartikan sebagai suatu bentuk kesatuan administratif yang terletak di luar kota. Desa menjadi tempat penduduk berkumpul dan hidup bersama agar apat mempertahankan, melangsungkan, dan mengembangkan kehidupan mereka.           Pembangunan desa adalah seluruh rangkaian usaha yang dilakukan dilingkungan desa yang bertujuan untuk mempertinggi taraf hidup masyarakat desa, serta memperkuat kesejahteraan masyarakat dengan rencana yang dibuat atas dasar musyawarah dikalangan masyarakat desa. Pembangunan desa yang dilaksanakan secara terarah, dinamis dan berkelanjutan tentunya dilakukan dengan memperhatikan situasi dan kondisi serta kemampuan yang dimiliki oleh desa terutama yang menyangkut potensi manusia dan daya dukungnya. di bawah ini akan dipaparkan potensi unggulan Desa Buluharjo, sebagai potret Desa Berhasil dari Kecamatan Plaosan.
NUR ZAINUDIN (KAUR KEUANGANAN)    SUYONO (SEKRETARIS DESA)    SUNARKO (KAUR UMUM & TU)    SUPARNI (KAMITUWO II)    BAMBANG SARMONO (KAMITUWO I)    ISRADI (KAMITUWO III)    ZUHRI WIDIANTORO (KAMITUWO IV)    SUTOMO (KASI KESEJAHTERAAN)    ZAENURI (KASI PELAYANAN)    SUTRISNO (KAMITUWO V)    SLAMET RIYANTO (KASI PEMERINTAHAN )